0
Home  ›  Cerita  ›  Sudut Padang

Memilih Sudut Pandang Cerita (POV)

Sudut pandang atau point of view (POV) menjadi hal penting yang tidak boleh luput ketika menulis cerita. PoV sangat berpengaruh pada keseluruhan alur cerita. Karena itu,banyak hal yang perlu dieksplorasi sebelum menentukan pilihan penggunaannya.

Apa Itu Sudut Pandang?

Secara umumnya, PoV adalah cara penulis menampilkan cerita dari tokohnya. Bisa juga disebut sebagai titik kisah yang menjadi penempatan dan posisi pengarang dalam cerita. Titik kisah ini terbagi menjadi empat, yaitu:

  1. pengarang sebagai tokoh,
  2. pengarang sebagai tokoh sampingan,
  3. pengarang sebagai orang ketiga,
  4. pengarang sebagai narator atau pemain.

PoV-lah yang berperan sebagai pusat narasi yang menentukan corak dan gaya cerita. Jika POV berubah maka detail-detail cerita yang dipilih nantinya juga akan berbeda.

3 Sudut Pandang yang Umum Digunakan

Dalam teknik menulis cerita, setidaknya terdapat tiga PoV yang sering dipakai, yaitu:

  • Orang Pertama (First Person Point of View)
  • First person point of view dapat dirasakan dari salah satu tokoh dengan penggunaan gaya tutur Aku, Saya, Kami. Sudut pandang ini tidak bisa menjelajahi sudut pandang tokoh lainnya. Oleh karena itu, pendapat mengenai tokoh lain, bergantung pada cara tokoh pertama memandangnya. Namun, seiring berjalannya waktu, mulai muncul beberapa novel yang bercerita dari sudut pandang semua tokoh yang ada.

    Contoh:
    Sedikit tergesa, aku berjalan menuju gerbang sekolah. Hari mulai petang dan suasana sekolah tidak lagi bersahabat seperti di siang hari. Seketika aku teringat pada cerita-cerita seram yang sering dibicarakan anak-anak perempuan di kelasku.

  • Orang Ketiga (Third Person Point of View)
  • Pada sudut pandang orang ketiga, sudut pandang berada di tangan penulis untuk bercerita secara adil pada semua tokoh. PoV ini tidak memihak pada salah satu tokoh. Adapun interaksi yang terjadi antartokoh murni karena proses di antara mereka, bukan merupakan pendapat dari tokoh lain.

    Contoh:
    Binar hampir saja mengumpat ketika seseorang memanggilnya. Dia ingin segera berlari, kalau saja orang itu tidak menahannya. Ketika berbalik ia langsung bernapas lega. Ternyata itu adalah Aldo, salah satu teman sekelasnya. Setidaknya dia tidak sendirian di sekolah sore itu, begitu pikirnya. Namun, Binar segera menyadari, wajah Aldo tampak pucat dan ketakutan.

  • Orang Kedua (Second Person Point Of View)
  • Second person point of view sangat jarang ditemui dalam karya fiksi. PoV ini mengharuskan penulis memahami segala tingkah laku Kamu sebagai tokoh utama. Sudut pandang ini sering dipakai pada surat, pidato, surat bisnis, atau tulisan nonfiksi lainnya. Jenis PoV ini juga biasa ditemukan di buku-buku motivasi dan inspirasi.

    Contoh:
    Akan tiba di suatu masa ketika semua orang, termasuk kekasihmu, akan meninggalkanmu. Pada akhirnya kamu akan tinggal sendirian, duduk di tepi jendela sambil menggenggam secangkir kopi yang mulai mendingin. Usiamu semakin senja sehingga tidak mampu lagi mengingat kenangan masa kejayaanmu, mengingat mimpi-mimpi yang pernah kamu rencanakan sedemikian rupa.

Kapan masing-masing PoV tersebut digunakan?

Jawabannya tentu saja tergantung pada kebutuhan masing-masing penulis. Karena pemilihannya bergantung pada cerita apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan kata lain, seorang penulis memiliki keputusan penuh dalam menentukan sudut pandang siapa yang akan dipakai untuk menceritakan kisah yang terdapat dalam cerita.

Meskipun kebanyakan penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga untuk cerita yang sifatnya murni berupa karangan. Namun, tidak jarang pula beberapa penulis menggunakan sudut pandang orang pertama, seperti Andrea Hirata dan A. Fuadi yang menulis cerita berdasarkan pengalaman hidupnya.

Posting Komentar
Additional JS